Lihatlah kelabu yang merasukki jiwa
Memandang pun bagaikan kilat yang mengkilap
Susunannya hinggap ditelaga hati
Entah retak karena waktu
Ataukah karena terusak oleh polutan jiwa
Yang ada terasa kan butir-butir rasa hampa
Mungkin jauh atau mungkin hanya sekedar menghindar
Langkah berat kan tertuju disana
Dimana sang permata akan terjatuh
Larilah
Sebelum terkaamnya tepat menjatuh
Dan membunuh jiwa-jiwa yang teriris
Seperti labu yang penuh gelombang pemanis
Menutup untaian prasngka jiwa
Atau hanya sekedar ilusi semata